Oblivion: Alienasi

Oblivion adalah salah satu film box office yang ditayangkan pada tahun 2013. Film ini dibintangi oleh aktor yang sudah banyak dikenal di dunia Hollywood yaitu Tom Cruise. Obilivon pertama kali dipublikasikan yaitu sekitar bulan maret dan tayang di Indonesia sekitar April atau Mei.

Film ini diproduksi, sekaligus yang menjadi direktornya, oleh Joseph Kosinski. Bagi anda yang mungkin sudah menonton film Tron Legacy pasti akan tahun siapakah dia dan apakah keahliannya dalam dunia tekhnologi.

Maka tak salah bila yang punya berkarya, karyanya tersebut takan jauh dari yang empunya. Film Oblivion yang diusung oleh seorang pakar simulasi termasuk film fiksi sains. Film yang didalamnya bersemayam hal-hal yang begitu artistik namun sangat tak nyata dimata aslinya.

Oblivion: Mengedepankan Efek Visual

Suatu film adalah satu rangakaian utuh cerita yang berakhir pada pengetahuan seorang penonton untuk menerka apa isi pesan tersebut. Yang saya dapati dari menonton film oblivion ini adalah sama hal ketika saya menonton film Tron legacy.

Ada kata kunci yang, menurut, saya membuat keduanya sama dalam hal, baik, cerita atau visual. Kata kunci tersebut adalah bagaimana Josep Kosinski menanamkan ide-ide alienasi dunia mesin terhadap manusia, si empunya.

Dalam Oblivion Tom Cruise menjadi alat yang diciptakan oleh salah satu server mesin besar yang berada diangkasa. Film ini menggambarkan kepada kita bagaimana suatu ciptaan manusia bisa menjadi momok menakutkan bagi manusia itu sendiri.

Tom Cruise dalam ceritanya berharap agar ia bisa melaksanakan perintah dari mesin untuk bisa hidup bahagia bersama manusia lainnya. Namun ceritanya berbeda karena pada kenyataannya ia harus berhadapan dengan monster bumi yang tidak lain mereka adalah manusia. Manusia vs mesin dan manusia vs mesin yang setengah sadar, yaitu Tom Cruise.

Baik dalam Tron atau Oblivion beberapa tokoh sentral mengalami hal sama yaitu kerinduan akan dunia bumi yang begitu menakjubkan untuk membuat rindu seorang manusia. Tom Cruise dalam film tersebut mempunyai satu tempat dimana tempat tersebut tidak bisa terjangkau oleh mesin.

Pada akhir film tersebut nampak juga ada kesamaan antara Tron sama Oblivion. Kedua tokoh penting yang menicptakan mesin tersebut haruslah mati untuk menghadirkan dunia yang damai nan sejahtera.

Makna Tersirat dan ....End with next  

By: Muhammad Zaki Al Aziz

Hai, selamat datang di website personal saya. Perkenalkan nama saya Muhammad Zaki Al Aziz, asli dari Bandung. Dulu pernah sekolah di Darul Arqam, Sastra Inggris S1 dan Sejarah Kebudayaan Islam S2 UIN. Sekarang saya adalah seorang Guru di MBS di Bandung.

Post a Comment

Post a Comment