Yang Tersisa Dari Kasus Ahok

Akhir-akhir ini publik Indonesia sedang diramaikan dengan isu-isu yang berkaitan dengan agama. Mulai dari kasus Ahok yang melecehkan surat Al-Maidah, Isu teroris, pembubaran pengajian sampai pada kasus terbaru yakni ditetapkannya agama kepercayaan dalam laman KTP. Tanpa disadari hal tersebut menumbuhkan kembali rasa solidaritas keislaman di Indonesia yang sempat tercecer. Bukti dari adanya rasa solidaritas tersebut bisa kita lihat pada aksi-aksi yang dilakukan oleh umat Islam dalam rangka menuntut Ahok untuk dipenjaranya. Banyak yang bilang bahwa adanya Ahok dengan kasusnya tersebut telah membangunkan kembali sayup-sayup keislaman di Indonesia yang lagi lunglai.

Mengetahui bahwa yang dihadapi masa umat islam itu bukan hanya Ahok melainkan juga berserta para pendukung dan konco-konco politiknya, maka lahir pulalah pejuang-pejuang yang nantinya akan berkiprah dalam ranah dunia sosial media. Sebetulnya, kalau boleh jujur, mereka ini kalah memulai dengan pasukan jasmev yang telah sadar betul kekuatan sosial media dalam ranah politik. Meraka sadar betul bahwa benar teknologi pada zaman sekarang ibarat kekuatan setelah trias politica. Singkatnya media mempunyai kekuatan yang bisa menggiring masyarakat untuk masuk dalam perangkap pencitraan yang mereka sedang tujukan.

Dengan adanya mereka yang berjuang untuk membenarkan apa yang mereka kira salah sangat terasa manakala kita berlayar pada dunia sosial media, baik blog, facebook, instagram atau twitter. Diantara mereka ada yang berperan sebagai orang yang membagikan opini-opini seseorang yang sesuai dengan jalan pikiran mereka, adapula yang menjadi orang yang menganalisis konteks yang terjadi pada satu isu. Jadi bisa dibilang saat ini tengah terjadi peperangan dunia online dalam bentuk ide-ide.

Karena isu-isu yang lahir, yang berhubungan dengan Islam, sangat kental rasanya pada era pemerintahan Jokowi sekarang, maka peperangan ide dan perang opini online ini nampaknya akan terus berlangsung sampai masa pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang.




By: Muhammad Zaki Al Aziz

Hai, selamat datang di website personal saya. Perkenalkan nama saya Muhammad Zaki Al Aziz, asli dari Bandung. Dulu pernah sekolah di Darul Arqam, Sastra Inggris S1 dan Sejarah Kebudayaan Islam S2 UIN. Sekarang saya adalah seorang Guru di MBS di Bandung.

Post a Comment

Post a Comment