Enam Perusahan Jews Menguasai 96 Persen Media Dunia

"Whoever controls the media, controls the mind." -Morrison-

Kira-kira bagaimana kita bisa setuju kalau perkataan pentolan legenda musik di atas benar adanya? Apa hubungannya antara Media dan pikiran kita dan bagaimana konsekuensi kuasa media terhadap penonton?Lalu bila saya menambahkan kutipan dari seorang wanita Jews yang berkata: 
“You know very well, and the stupid Americans know equally well, that we control their government, irrespective of who sits in the White House. You see, I know it and you know it that no American president can be in a position to challenge us even if we do the unthinkable. What can they (Americans) do to us? We control congress, we control the media, we control show biz, and we control everything in America. In America you can criticize God, but you can’t criticize Israel…” Israeli spokeswoman, Tzipora Menache

Sedikit Bayangan Sahaja

Media sejatinya telah menjadi satu ruang sosial baru bagi kehidupan manusia. Yah kan namanya juga sudah sosial media. Akan tetapi dari sekian perkembangan panjang tersebut, perkembangan hari ini, menurut saya, adalah perkembangan yang paling mengejutkan setelah pembagian periode yang pernah di ungkapkan oleh Marshal Mclluhan.

Marshal Mclluhan membagi perkembangan tersebut kepada tiga periode:
  1. The Age of Literacy
  2. The Print Age
  3. The Electronic Age
Inti dari apa yang pernah diungkapkan sang nabi media tersebut adalah berdasar dari perkembangan media itu sendiri yang rupanya mampu mempengaruhi cara pandang manusia dalam mengarungi kehidupan. Ketika semua itu dianggap sebagai hal yang final maka Marshal Mclluhan sampai kepada pengertian bahwa Medium is the message - mass age -

Kehadiran media bagi kehidupan manusia itu sendiri telah menjadi sesuatu yang penting ketimbang dengan konten yang ada di dalam media. Pendeknya, media telah menjadi satu wahana yang bisa mengganti peran tubuh manusia. Bila dalam era mekanik, sebuah mesin ketik, misalnya, dapat "memperpanjang" tangan manusia, dalam era teknologi elektronik, komputer dapat "memperpanjang" sistem syaraf manusia.

Pembagian periode oleh Marshal Mclluhan diatas ternyata hanya sebatas ketika sang nabi media itu masih hidup. Mungkin pembagian periode beliau akan berubah atau bertambah apabila beliau hidup di era new media seperti saat ini. Dimana media bukan hanya mampu menggantikan sistem syaraf manusia akan tetapi media bisa menjadi pengganti keberadaan manusia itu sendiri.

Perkembangan mutakhir dunia media saat ini telah membawa manusia kepada satu dunia yang dimana, meminjam istilah para ilmuwan, hiperealitas menjadi satu hal yang pasti. Kita berada pada duplikat kita sendiri dalam sebuah media, karena media adalah kita dan media adalah kita. :D bingung deh hehe

Media menjadi skala besar bagi para pencari kuasa ketika menginginkan sesuatu. Sebagai contoh maka kita lihat pada beberapa calon presiden kita pada tahun depan yang dimana mereka itu adalah pemilik dari beberapa TV yang ada di Indonesia. Menyadari bahwa kuasa media mampu menggiring opini publik, mereka ramai-ramailah dalam mencari celah pencitraan.

Contoh kecil namun besar bisa kita jadikan contoh manakala ada seorang presenter salah satu TV nasional yang di mana ada salah satu anggota partainya terkait korupsi mengatakan "Ini Partainya sebutin jangan?" 

Fakta Jews dan Media

Kembali lagi kepada jews dan media. Isu jews sebagai pemilik beberapa persen media dunia adalah isu lama, akan tetapi hal ini masih saja menjadi perdebatan oleh karena kita pun tidak bisa melawan suatu hegemoni besar yang ditancapkan mereka.

Setidaknya dunia akan dibagi kepada beberapa bagian apabila kita salah langkah dalam bertindak. Karena media, yang diciptakan mereka, disatu sisi mendapat tempat yang aman, dan kita disisi lain nya takan pernah sampai kepada mereka. Oleh karena pada saat kita melawan mereka maka yang akan balik melawan kita terlebih dahulu adalah sebagian orang yang diuntungkan dengan media-media tersebut.

Untuk lebih jelas lagi mengenai seberapa banyak jewish menguasai dunia bisa kalian lihat pada gambar dibawah ini: 


Media pertama yang menjadi sorotan penting adalah Walt Disney Company, yang ketua dan CEO nya, Michael Eisner, adalah seorang Yahudi. Dinasti ini, dipimpin oleh seorang pria yang digambarkan oleh salah satu analis media sebagai "seorang yang gila kuasa", kuasanya, selain Disney, termasuk beberapa perusahaan produksi televisi ( Walt Disney Television , Touchstone Television , Buena Vista Television), yang memiliki jaringan kabel sendiri dengan 14 juta pelanggan, dan dua perusahaan produksi yang bergerak dalam bidang video. 

Adapun beberapa film, Walt Disney Picture Group, yang dipimpin oleh Joe Roth ( juga seorang Yahudi ), meliputi Touchstone Pictures, Hollywood Pictures , dan Caravan Pictures. Disney juga memiliki Miramax Films, yang dijalankan oleh Weinstein bersaudara. 

Ketika Perusahaan Disney dijalankan oleh non Yahudi sebelum akhirnya ada pengambil alihan oleh Eisner pada tahun 1984, apa yang ada dalam tayangan masih  bisa disebutkan sehat, hiburan keluarga. 

Meskipun masih memegang hak untuk Snow White, di bawah Eisner perusahaan Disney, telah berkembang menjadi produksi yang banyak menampilkan adegan seks dan kekerasan. Selain itu, ia memiliki 225 stasiun afiliasi di Amerika Serikat dan merupakan bagian pemilik beberapa perusahaan TV Eropa. Anak perusahaan kabel ABC , ESPN, dipimpin oleh presiden dan CEO Steven Bornstein, seorang Yahudi.

Perusahaan ini juga memiliki saham besar untuk  mengendalikan Lifetime Television dan Jaringan perusahaan kabel Seni & Hiburan. Jaringan radio ABC memiliki sebelas AM dan sepuluh stasiun FM, juga di kota-kota besar seperti New York, Washington, Los Angeles, lebih lanjut ia pun memiliki lebih dari 3.400 afiliasi.

Meskipun pada awalnya hanya sebuah perusahaan telekomunikasi, akan tetapi Modal Kota/ABC yang memperoleh lebih dari $1 Miliar terhitung semenjak penerbitan pada tahun 1994. Dengan kepemilikan tujuh surat kabar harian, Fairchild Publications, Chilton Publikasi, dan Diversifikasi Publishing Group. Time Warner, Inc, adalah yang kedua dari media internasional. 

 End with next →