Yang Berpolitik Nimbrung Dihari Raya Idul Fitri

Syahdan, momen Idul Fitri adalah momen yang selalu didamba sekaligus dirindukan oleh Umat Muslim di seluruh dunia, dimanapun mereka berada. Pada hari Idul Fitri nampak kepada Umat Muslim bahwa terdapat suatu keistimewaan dan hari yang indahnya tiada tara.

Di Indonesia, khususnya, bila momen ini sudah semakin dekat dirasa maka terdapat satu tradisi tahunan yang mungkin sudah menjadi satu budaya yang ditunggu-tunggu bagi sebagian orang. Hal itu adalah Mudik. Mudik jika diarti dengan secara biasa maka ia pulang ketempat mereka bernaung pertama kali, yang mana tempat ini ialah tempat yang dirindu ketika mereka jauh pada tempat yang dituju.

Dengan momen Idul Fitri yang penuh dengan keistimewaannya maka makna mudik menjadi penuh arti. Ia melebihi dari pengertian yang pertama. Setelah berkerja keras dan mecari berkah ketika bulan ramadhan maka tibalah waktu untuk mereka berkesempatan untuk bertemu sanak keluarga dikampung tercinta. Sungguh sudah sangat jelaslah bahwa mudik ini merupakan niat baik bagi sebagian orang untuk bersilaturahmi dengan keluarga-keluarga yang tidak ditemuinya selama berbulan-bulan.

Namun tidaklah semua orang, yang merantau, bisa melakukan mudik. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa faktor, baik itu mungkin kebijakan kerjaan atau waktu, akan tetapi yang paling banyak diketemui adalah mereka yang berbicara pada ranah kesanggupan pergi ke kampung halaman dan pulang ketempat kerja.

Mungkin ada satu keberatan bagi mereka untuk melakukan mudik yang pastinya akan mengeluarkan biaya tidak kecil. Oleh karena itu banyak juga dari kalangan muslim yang pada waktu Idul fitri memilih untuk tinggal ditempat merantau dan menunggu waktu yang tepat untuk pulang kampung/mudik.

Dua Momen Berbeda yang Nampak Disandingkan

Bak bunga yang layu tersentuh air maka segarlah ia berkembang mengharap cahaya. Momen Idul fitri tahun 2013 sekarang ternyata menjadi tahun yang penuh berkah bagi saudara kita yang mungkin kurang mampu untuk melaksanakan mudik ketempat halamannya. Allah pun mengetahui keinginan hambanya yang merindukan mudik. Maka dihadiahkanlah satu momen lain yang hadir bak seperti air yang menyentuh bunga yang layu itu.

Adalah ada nya orang-orang, yang berdiri, diatas partai politik mengadakan satu kebaikan yang mulia. Mereka mengadakan mudik bareng dengan tema 'Mudik bareng bersama ehm ehm' secara gratis ke beberapa wilayah yang sudah ditentukan.

Disini kita mendapati bahwasanya terdapat satu momen tambahan berbeda yang bila dilihat secara sederhana maka sedikitnya akan didapati bahwa momen yang kedua ini ternyata mengandung beberapa makna yang harus ditafsirkan dengan secara tak sederhana.

Bila yang pertama menyiratkan satu niat, keinginan yang penuh, dari sebagian orang yang merantau untuk pulang kekampung halamannya akan tetapi yang kedua menyiratkan kepada kita bahwa terdapat satu keinginan besar atau mungkin harapan dari orang-orang yang mau memfasilitasi sebagian orang itu untuk mudik.

Apa yang diusung mereka sebenarnya tak harus dipermasalahkan disini karena saya yakin bahwa semua orang yang mendapatkan kesempatan mudik gratis ini akan menganggap program ini adalah program yang sangat membantu mereka. Begitupun bagi mereka yang memberi kesempatan kepada orang yang kurang mampu adalah merupakan hal yang mulia.

Disisi Relung Cahaya

Indonesia pada tahun depan akan menghadapi satu momen yang seharusnya ditunggu oleh kita. Hal itu benar bilamana kita mendapati adanya sesuatu yang kurang pada kinerja pemerintahan dizaman rezim SBY. Hal itu benar bila ada sebagian orang yang merasa tidak puas dengan kinerja pemerintahan SBY dan hal itu benar bilamana Indonesia masih berada pada tahap kehidupan sebagaimana beberapa tahun sebelum Pak SBY menjadi presiden Indonesia.

Adalah kepastian bila Indonesia pada saat ini membutuhkan seseorang pemimpin yang mana karakternya adalah sebaik-baiknya pemimpin. Ia mementingkan kepentingan umat daripada kepentingan pribadi atau secara kelompoknya. Ia mementingkan suara rakyat karena suara rakyat adalah suara tuhan, suara kejujuran yang tertuang akibat beberapa kejanggalan dalam kinerja pemimpin satu negara.

Tahun 2014, tahun depan, akan menjadi satu momen yang menentukan kehidupan masyarakat Indonesia untuk 4 tahun kedepan. Bila salah ia melangkah maka harapan besar akan pudar ia dapati, sebaliknya bila ia benar melangkah Insya Allah semua kelancaran akan diberikan oleh Allah Maha Mulia.

Mendapati adanya satu momen Mudik di hari raya Idul Fitri ini maka terdapat satu kepentingan yang dirasa telah dijadikan satu momen berharga untuk menarik lini masyarakat dalam rangka sosialisasi mengenal Para calon-calon Presiden Indonesia.

Adalah pencitraan yang dirasa sedang terjadi pada momen sekarang. Menggunakan momen yang tepat untuk menarik satu citra adalah cara kerja bagaimana sesuatu substansi itu terlihat berada diluar pandang mata. Meskipun hal ini tidak berarti salah akan tetapi memberikan kepada kita bahwa satu keputusan penting yang harus diputuskan oleh masyarakat akan terpengaruhi oleh adanya hal ini.

Pencitraan ini terasa kental sekali ketika mendapati adanya simbol-simbol yang setidaknya telah dijadikan satu kekuatan penting untuk mendongkrak dan memberikan racun kepada masyarakat bahwa simbol seperti ini tuh erat dan dekat dengan salah satu orang calon presiden dari bla..bla...Dan itu juga merupakan bagian dari strategi. Apalagi orang-orang yang mendapatkan kesempatan tersebut mendapatkan kaos-kaos calon presiden. Maka hingar bingarlah bus meriah dengan simbol simbol harap.

Nimbrung Dihari Yang Tepat

Harapan besar pasti menjadi prioritas mereka yang mengadakan mudik bareng bersama ehm ehm. Ia sudah barang tentu mempunyai anggaran yang sudah disisihkan dari anggaran strategi politik lain-nya. Disetiap strategi dan anggaran tersebut terdapat beberapa harapan akan sikap mereka memilih calon presiden yang diusung.

Ikut nimbrung citraan pada hari raya Idul Fitri memang sah sah saja. Akan tetapi hal tersebut janganlah dijadikan satu tiang kokoh bahwa masyarakat harus melihat baik, dalam arti kepada pemimpin dalam memimpin satu negara besar, calon presiden karena sikap baiknya memberikan mudik gratis ditahun sekarang. Masyarakat harus digiring kepada kejujuran yang universal ketimbang kebaikan yang datang secara sambil lalu.

Jadikanlah anugerah rezeki mudik gratis ini sebagai bagian dari rezeki Allah, dan berikanlah doa yang mulia kepada mereka yang memberikan dengan garis bawah tanpa menghilangkan satu kekritisan kita untuk melihat seorang pemimpin yang akan memimpin negara selama 4 tahun lamanya.

Pertanyaan harus diajukan kepada diri sendiri. Apakah kebaikan pada momen ini hanyalah semata karena ingin menggeruk suara saja? Kita tahu bawa lantas ketika suara didapat maka harapan besar dari kehidupan bernegara yang kita inginkan adalah lebih besar, tidak sebatas karena ingin Mudik semata, bertanyalah kepada diri sendiri lagi apakah mereka akan mengingat janji-janji manis sebelum mereka terpilih?Apakah yang berkuasa, yang kita pilih tersebut, benar-benar dekat keberadaannya dengan kita?

 Yang Senja Pada Tulisan

Bagaimanapun juga Idul Fitri takan pernah kehilangan maknanya. Meskipun ada satu kepentingan nimbrung kepadanya. Jadikanlah hal tersebut sebagai anugerah dan jangan pernah lupa untuk memastikan diri sendiri bahwasanya jadikan pula tahun depan sebagai suatu yang harus dilihat tidak secara sepintas sambil lalu.

Jangan menjadikan satu kebaikan yang datang secara tepat sebagai satu acuan bagaimana kita memilih seorang pemimpin negara Indonesia untuk 4 tahun lamanya. Percayalah 4 tahun itu lama dan selama prosesnya tersebut bila kita salah melangkah maka penyesalan yang kerap akan selalu menghantui.

Akhir kata, Saya ucapkan selamat hari raya Idul Fitri, semoga saudara seiman dimanapun engkau berada selalu dinaungi keridhaan Allah Maha Mulia. Mintalah petunjuk kepadaNya karena Ia adalah sebaik-baiknya yang maha pemberi petunjuk.
By: Muhammad Zaki Al Aziz

Hai, selamat datang di website personal saya. Perkenalkan nama saya Muhammad Zaki Al Aziz, asli dari Bandung. Dulu pernah sekolah di Darul Arqam, Sastra Inggris S1 dan Sejarah Kebudayaan Islam S2 UIN. Sekarang saya adalah seorang Guru di MBS di Bandung.

Post a Comment

4 Comments

  1. Bener sob, waktu saya mudik juga banyak bis-bis partai, ada partai A, ada juga partai B, spertinya ini moment yg tepat untuk menarik simpati menyongsong 2014 nanti...

    Semoga niatnya tulus ikhlas karena ingin menolong yang kurang mampu ya sob..nais artikel..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia mas, apapun itu motifnya tapi terpenting saudara kita mendapatkan hak yang indah di momen fitri ini :)
      Terima kasih telah berkunjung sob, salam.

      Delete
  2. Tahun 2014 ada momen besar pesta demokrasi pemilihan presiden dan anggota legislatif. Disamping itu tahun 2013 ini juga ada pemilihan gubernur dan wakil gubernur di provinsi tertentu. Nah di seputar Hari Raya Idul Fitri ini ada beberapa kegiatan yang menarik simpati masyarakat, seperti : mudik bareng gratis, dan sebagainya.

    Hal yang mulia bisa memberi makan orang lain yang sedang kelaparan, bisa memberi minum orang yang kehausan, bisa memberi petunjuk kepada orang yang kebingungan, bisa menghibur orang yang lagi kesusahan, bisa mengayomi orang yang membutuhkan bantuan, dan sebagainya. Tentu semua itu dilandasi dengan rasa ikhlas sebagai wujud syukur atas karunia Ilahi. Salam cemerlang.

    ReplyDelete