Fenomena bahasa alay


Bahasa dan masyarakat akan selalu menjadi pasangan yang mengisi satu sama lain, karena adanya interaksi sosial yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, sebenarnya masih ada alat lain untuk berkomunikasi akan tetapi bahasa mungkin yang terbaik dalam berkomunikasi. Didalamnya ada penutur dan juga tindak tutur, bahasa yang bersifat arbitrer dan bersifat universal sangat memungkinkan utuk melahirkan kata-kata atau padanan baru dalam bahasa tersebut.

Khusus dalam catatan kecil ini aku ingin sedikit menulis tentang fenomena bahasa alay yang ada dinegeri kita ini. Apakah kalian tahu apakah bahasa alay itu? "Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca: Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar" ( kuncorodiningrat )

Bahasa alay itu adalah variasi bahasa yang muncul karena adanya komunitas anak-anak remaja/muda, ia logikanya karena orang tua jarang memakai bahasa alay tersebut. Dulu pernah kita tahu adanya bahasa gaul yang digunakan dalam film lupus itu. Kalau definisi alay yang aku temukan dipelabagai media, ada yang menyebutkan bahwa alay itu adalah anak layangan, anak layu dan sebagainya, akan tetapi dalam catatan ini aku hanya membatasi pada bahasa alaynya itu tok.

Dibawah ini adalah jenis-jenis padanan kata yang ada dalam kamus alay:

-barang abal yang dipamerin ketemen terus dia ngaku beli di singapore. amrik . dan sbgainya. "eh liat nih gue beli gelang dijerman gituloh asli kalo ga salah sih dirupiahin 500 ribu ya." padahal dia beli di itc aja!! yang 10 ribu 5 hahaha.
-tulisan gede-kecil. "aLoW kLiAnZ hArUz ADd GwE YaH!!" atau dengan a ngggka "K4Ng3nZ dWEcChh" NNNNNZZZZZ
- minta di add di shotout, "j9n lupa ett ghw"
-gaya dengan bibir monyong, telunjuk nempel bibir, gaya tangan dengan oke dipinggir kepala dan foto dari atas
-.nge post bulbo cuma buat kasih tau dia lagi online & minta comment.

- iya : ia
- kamu: kamuh,kammo,kamoh,kamuwh,kamyu,qamu,etc
- aku : akyu,aq,akko,akkoh,aquwh,etc
- maaf: mu’uph,muphs,maav,etc
- sorry: cowyie,cory,tory(?),etc
- add : ett,etths,aad,edd,etc
- for : vo,fur(zz),pols,etc
- lagi : agi,agy
- makan: mums,mu’umhs,etc
- lucu : lutchuw,uchul,luthu,etc
- siapa: cppa,cp,ciuppu,siappva,etc
- apa : uppu,apva,aps,etc
- narsis: narciezt,narciest,etc
- tulisannya gede kecil dan pake angka (idihh) sebenarnya masih banyak kata-kata atau frase yang belum aku tuliskan, paling tidak contoh diatas itu membuktikan bahwa memang adanya kata-kata alay.

Dari susunan katanya sudah terlihat jelas sekali perbedaan, ada yang menambahkan hurup dari perubahannya seperti lucu menjadi lutchuw ataupun yang dikurangi hurupnya seperti makan menjadi mums. Sekilas memang masih bisa dipahami kalau kita mengamati bahasa tersebut, akan tetapi kalau yang membacanya orang tua kita, bagaimana jadinya?

Uniknya, bahasa pergaulan yang sebenarnya diciptakan untuk kalangan terbatas justru berkembang menjadi bahasa pergaulan yang digunakan bahasa sehari-hari. "Hal itu, karena terjadi kebocoran ragam bahasa. Bocor dari kelompok sosial tertentu ke kelompok sosial lainnya," ujar Andika.

Oleh karena itu perlunya para linguistic atau ahli bahasa yang mampu untuk mengatasi fenomena ini, karena bila semuanya dibiarkan kemungkinan akan terus bertambah para penuturnya, imbasnya seperti sekarang ini, mereka lebih tertarik untuk memakai dan mengikuti hal tersebut ( alay ), kalau sudah menjadi kebiasaan akan berakibat fatal bila kita menggunakan hal tersebut ketika kita sedang ujian disekolah. Semoga bermanfaat .

Muhammad Zakii Al-Aziz