Malam ini rasanya terasa seperti yang biasa terlewati ketika duniaku yang paling dasar dari bagian hidupku seolah menyentuhku langsung kebagian jiwa yang terasa bahagia seolah dia hendak menegurku. Membuatku gemetar, membuatku merinding ketika suara yang khas, merdu dan serak tapi indah itu menyapa telingaku kembali malam ini.

Lalu kenapa malam selalu menjadi sesuatu yang penting? Adalah kenangan sebagai jawaban yang menjadikan malam-malam yang lalu terasa selalu abadi dalam jiwa. Semua orang mempunyai kisah dalam bingkai hidupnya, setiap layar kacanya selalu diwarnai gerak-gerik, rupawan dari kehidupan. Hal tersebut meskipun tiada, namun itu adalah sebuah memori yang tersimpan rapi dalam relung bagian hidupku.

Seorang teman, sahabat dan saudaraku datang bak sebagai jembatan penghubung dari masa yang terpisah bertahun-tahun. Lewat tulisannya yang bertajuk Kurt, ia telah mengingatkanku - lewat tulisannya - betapa Kurt telah menjadi bagian hidup yang tidak bisa pernah aku lepaskan. 

Meskipun tidak semua kehidupan Kurt aku ikuti, namun bagian penting dari Kurt adalah kehidupannya yang simple, apa adanya, senantiasa berani bertanya untuk tidak langsung menyutujui, pendiam namun memiliki kejeniusan, telah menginspirasi hidupku yang sampai sekarang masih terasa padaku. Kurt adalah seorang yang cocok sebagai malaikatku dalam dunia kecil.

Ada satu lagu yang mungkin sangatlah cocok untuk dijadikan sebuah contoh bagaimana Kurt benar-benar seperti mengetahui prihal apa yang aku rasakan. Barangkali aku berpikir bahwa kehidupan di dunialah - sesama manusia - yang nampak menyelaraskan setiap jalan hidup. Meskipun Kurt jauh disana dan aku disini namun kehidupan seorang manusia adalah sama, dicipta Allah - Maha Mulia - menjalani proses kehidupan, kebahagian dan kesedihan didalamnya. Manusialah yang kesemuanya pasti merasakan ihwal-ihwal yang diatas tadi.

Lagu tersebut adalah "All Apologies".

Aku mendengarnya ketika malam hendak menuju pagi, lagu tersebut berulang kali didengarkan namun tiadalah rasa bosan terasa dijiwa. Mulailah aku mencari makna yang ada pada lagu tersebut, aku pikir bukan hanya sastra saja yang bisa menjadi objek bagaimana penulis meluapkan pemikirannya lewat puisi atau tulisan. Lagu pun bisa menjadi seperti itu, bukan hanya lagu tersebut tercipta dari proses berpikir, tapi juga lagu itu adalah cipta reksa manusia.

What else should I be?, All apologies, What else should I say?, Everyone is gay, What else can I write?, I don't have the right, What else should I be? All apologies 

Apa yang ada pada lirik tersebut tiada akan terasa kalau kamu tidak tahu nada yang melekat pada lirik tersebut, karena lagu mendapatkan sebuah penerimaan oleh manusia dengan pengharmonian nada dan kata. Itulah seorang Ibnu Khaldun menerangkan hal ihwal mengapa musik menimbulkan kesenangan, karena kesenangan itu terletak pada jiwa dan manusia dengan mendengar alunan nada, maka akan masuklah nada tersebut ke dunia persepsi, merasa senang. Bila yang didengar tersebut terasa cocok maka kesenangan akan timbul, namun sebaliknya ketika hal tersebut dirasa kurang cocok, maka akan menimbulkan ketidaksukaan (Ibnu Khaldun)

Kurt dalam hidupnya meskipun ia kaya namun ia tidak selalu merasakan dirinya kaya dan terkenal seantero dunia. Sifat kerendahan hati dan kesederhanaan yang mungkin didapat dari pengaruh lingkungan pada saat kecil telah melahirkan sesosok pemusik yang jenius. Kurt bisa dibilang telah mencapai puncak dari segala tingkat kepopularitasan seorang penyanyi, walaupun begitu hal tersebut tidak dijadikannya sebagai suatu kesenangan yang buntu.

Kesenangan terasa bias ketika Kurt merasa hidupnya merasa telah direnggut, dari kebebasan menjadi terkungkung, dari kemegahan kesederhanaannya menjadi kemegahan yang memudarkannya - Never Fade Away -. Yaa, ketenarannya disinyalir malah membuat Kurt menjadi frustasi, torehlah beberapa karyanya setelah ia terkenal.

Bagaimana seorang Kurt terlihat menyesali apa yang telah ia lewati, hal ini nyatanya bisa kita sandarkan kepada lagu All Apologies. Kurt ingin meminta maaf kepada siapa, karena apa dan untuk apa? Begitulah Kurt, dia seorang yang misterius, pendiam dan menyenangkan.

Penyesalan apakah yang timbul setelah seseorang menjadi bintang rock ternama, penyesalan seperti apakah yang timbul dari seseorang pendobrak industri musik dunia, kaya raya pula? Adalah batin, jiwa dan hati yang bermain membuat seorang tak merasa apa yang telah ia dapatkan benar-benar hebat.

In the sun, in the sun, I feel as one, In the sun, in the sun, Married, Buried

Kurt tidak benar-benar bahagia, bacalah buku Heavier Than Heaven atau lihatlah para pencinta musik Grunge dalam laga-laga musiknya. Terlihatlah aura Kurt yang selalu frustasi namun dalam frustasinya tersebutlah ia menemukan sebuah jiwa musiknya. Itulah Kurt yang selalu ingin dan bicara tentang bunuh diri dan mati. Aku pun dahulu pernah mempunyai keinginan gila untuk menyusul Kurt tepat pada umurku berinjak 27 tahun. Namun itu hanya masa lalu yang harus ditutup rapat-rapat, karena banyak hal yang pasti akan aku jelaskan, cukuplah tutup hal itu.

I wish I was like you, Easily amused, Find my nest of salt, Everything's my fault, I'll take all the blame, Aqua seafoam shame, Sunburn freezerburn, Choking on the ashes of her enemy

Didalam lirik lagu All Apologies ada suatu kata yang mungkin menjawab sebagian kecil dari kerangka makna lagu tersebut. Kata tersebut adalah Married. Kurt menikah dengan Courtney Love dan mempunyai seorang anak yang sekarang kita kenal dengan sebutan Frances Bain. Kurt sangat mencintai anaknya, banyak foto-foto Kurt yang bersama anaknya, terlihat kesenangan nampak pada wajah Kurt dan Francis.

Dedikasi yang paling dekat untuk Kurt berikan adalah sebuah nyanyian, nyanyian harapan yang ada pada seorang Istri dan Anaknya. Namun lagi-lagi kita harus bertanya apakah Kurt benar-benar bahagia setelah ia menikah dengan Courtney?

Married, Buried, Married, Buried, Married, Yeah Yeah Yeaheeyeah

Sebagian besar dari fans Kurt pun pasti pernah mendengar suatu berita atau bisa jadi suatu kebenaran yang tak tersentuh mengenai kehidupan Kurt dan Courtney Love. Married --- Burried bisakah kita sandarkan kata tersebut kepada senang dan terkubur, cahaya yang terlalu menyilaukan?

Courtney adalah seorang lady rocker ketika zaman Kurt. Banyak orang yang bilang dia terlalu tidak bisa menerima suaminya menjadi seorang orang terkenal. Hal ini berlanjut sampai Kurt tiada, pemberitaan mengenai Courtney yang terlibat dalam tewasnya Kurt banyak kita temukan didalam artikel-artikel, atau kemarin saya baru diberi tahu salah satu follower Twitter Courtney bahwasanya ia pembunuhnya.

Terlepas dari Courtney pembunuhnya atau siapapun itu, Kurt takan pernah kembali kedunia. Ia tidak ada yang serupa didunia ini, karyanya takan pernah tergantikan didunia ini. Everything about Kurt is like a bittersweet memory... Sometimes we don't like it, but we need it. Thank God for Kurt's life, songs, and legacy. - Fahd Fahdefie -

Karyanya takan pernah pudar, karena ia telah hidup pada sebagian jiwa yang telah menemukan kesenanganya. All Apologies akan nampak kita rasakan sama, karena lagu itu adalah rasa yang tercurah dari sesama manusia yang selalu merasa bersedih dan gembira. Sebagai jawaban atas seorang manusia yang jarang berbagi rasa, hanya pada lagu-lagunya lah sebagian hidupnya bisa kita temukan.

Terima kasih Kurt Cobain, you are always in me.