Sebagai seorang mantan mahasiswa
S1 dengan konsentrasi Linguistik sebagai kajiannya, saya ingin mencoba berbagi
sedikit ilmu kepada kalian, ilmu yang akan saya beri mungkin hanya sebagian
kecil dari wahana samudera ilmu yang membahana luas. Bagi saya dengan menulis
disini menjadi hal yang sangat penting karena tulisan ini tidak hanya akan
bermanfaat bagi saya sendiri, melainkan pembaca blog ini mungkin akan sedikit
mengenal dengan ilmu yang akan diterangkan disini. Oleh karena itu saya ingin
menulis disini dengan dua tujuan yang pertama, untuk saya dan untuk kalian. Dalam
catatan ini saya akan sedikit membahas mengenai definisi bahasa, tentu dengan
landasan teori yang mungkin sudah anda kenal dari beberapa ilmuan linguistik.
Sebelum memulai mata kuliah, saya
ingin menawarkan kepada anda untuk tidak keberatan apabila saya berkehendak
memanggil anda dengan sebutan bloggiyah. Saya tidak bermaksud untuk tidak sopan
dengan tidak memanggil nama anda, tapi andaikan saja aku tahu nama kalian
pastinya saya sebutkan satu persatu.
Bahasa, apakah bahasa itu? Bahasa
mungkin seperti
jembatan, keduanya mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
orang-orang. Bayangkan ada sekumpulan orang yang menetap dihutan yang
terisolasi, jalan satu-satunya yang bisa ditempuh adalah melalui jembatan yang
menghubungkan antara desa yang terisolasi dengan desa yang sudah berbaur dengan
perkotaan. Kita lihat keadaan diatas bahwa terdapat satu hal yang penting
mengenai jembatan tersebut, yaitu fungsi dari jembatan yang bisa menghubungkan
orang-orang. Dengan adanya jembatan kita bisa mengetahui bahwa keadaan disana
begitu, keadaan orang-orang disana seperti apa dan mereka juga (yang
terisolasi) mempunyai keuntungan demikian. Begitu pula bahasa yang saya
ibaratkan seperti jembatan, bahasa adalah jembatan bagi manusia, dengannya kita
bisa saling mengerti akan kognisi setiap manusia yang berbeda-beda. Dengannya
pula kita bisa berkomunikasi satu sama lain. Lalu apakah sejatinya bahasa itu?
Bahasa itu adalah suatu sistem yang dimana dia memiliki bunyi dan simbol-simbol
pada setiap hurupnya.
Sebagai suatu sistem yaitu bahasa
yang kita pakai sekarang ini pada dasarnya mempunyai sistem-sistem yang
mempunyai pola-pola yang membuat makna. Sebelum lebih lanjut, ada baiknya kita
membuka kamus lusung yang saudara bloggiyah simpan didalam lemari. Ketika
mendapati arti dari sistem maka yang akan anda dapati adalah bahwa sistem (n)
adalah:
- perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas;
- susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb;
- metode;
Bila kita melihat pada pengertian
diatas maka sangatlah mungkin bila saya ingin sedikit mengulas dan mengatakan
bahwa bahasa mempunyai sistem, baik dari fonem, tata bahasa, grammatical dan
struktur kalimatnya. Sebagai contoh mari kita sama-sama memikirkan seekor binatang
yang suka ditunggangi joki, binatang itu mempunyai nama kuda (baca kuda),
hurup-hurup kuda bila kita rubah menjadi tidak serupa dengan kata kuda, contoh
“kuad” apakah itu yang kita sebut dengan binatang berkaki empat yang suka
ditunggangi joki? Oleh karena itu ada aturan-aturan yang membuat hurup tersebut
tersusun rapih dan membentuk makna yang merepresentasikan kuda. Untuk contoh
lain-nya mari kita lihat kalimat ini: andi sedang bermain gitar dikamar. Dengan
kalimat yang tersusun secara sistem diatas maka kita akan cepat mengerti bahwa
si andi sedang bermain gitar dirumahnya. Lalu bandingkan dengan kalimat yang
tidak mengikuti kaidah/tidak bersistem ini: dikamar gitar bermain sedang andi”.
Adakah kita mengerti dengan kalimat diatas? Kalimat pertama mempunyai pola yang
terstruktur karena andi (s) sedang bermain (verb) gitar (objek) di kamar (kata
keterangan tempat), pola tersebut sudah disetujui secara konvensional.
Sekarang kita sudah mendapati
pengertian sederhana tentang bahasa sebagai sistem, sekarang masih ada lagi
yang belum disampaikan perihal bahasa, yaitu bahasa sebagai lambang. Sebelumnya
mari kita mengerti dulu mengenai apa itu lambang, lambang yang tak lain adalah
wujud-wujud dari bunyi bahasa yang diucapkan, kata dosen saya dulu, bahasa
sebagai lambang itu adalah hurup-hurup seperti A B C D E itu adalah sebuah
lambang yang diwujudkan oleh bunyi. Yang terakhir adalah bahasa yang sebagai
bunyi tak lain adalah bahwa bahasa itu dikeluarkan melalui bunyi-bunyi.
Sebetulnya pemaparan bahasa
disini belum lengkap, karena saya belum menyertakan hal-hal penting yang harus
dipaparkan seperti sejarahnya, hakikat bahasa secara lengkap dan sebagainya.
Namun saya akan berusaha untuk selalu optimis menulis dan terus menulis mengenai apa itu bahasa secara umum, tentunya tidak akan sekarang karena saya harus mempersiapkan dulu.
Saudara
bloggiyah yang saya hormati dimanapun anda berada, ada baiknya bila kalian
tidak terlalu mempercayai atau menyanjung pembahasan diatas, karena yang
namanya manusia tidak akan pernah luput dari suatu kesalahan, Nabi kita saja
pernah melakukan kesalahan dengan memakan buah yang dilarang, akan tetapi ada
baiknya bila kita saling mengingatkan satu sama lain tentang
kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Bila ada suatu kritikan yang kiranya bisa membuat saya mengerti, jangan sungkan untuk meninggalkan pesan yang lugas dan padat dan kena. Karena pada dasarnya kita saling memberi pelajaran satu sama lain.
Perlu diingat bahwa sebenarnya semua orang mampu
mendefinisikan apa itu bahasa? Karena setiap orang juga diberi rizki yang maha
kuasa dengan bisa menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Tapi ada sesuatu
yang nampaknya harus ditingkatkan kembali oleh kita sebagai orang yang
bercita-cita ingin mengubah hidup menjadi lebih baik. Hal tersebut adalah
membaca, membaca sebagaimana pesan Malaikat jibril kepada Nabiyullah :Muhammad,
Iqra!. Membaca seperti melihat dunia diatas kertas, pengetahuan kita tentang
bahasa akan bertambah seiring dengan banyaknya buku bacaan yang kita ketahui.
Akhirulkalam, syukron jiddan.
No comments
Post a Comment