
Wahai tuan iblis
Sekali lagi aku ingatkan
Jangan lagi kau bersilat bila engkau berdusta
Cukup sedah dera kami, kami akan bangkit
Terlalu banyak cambuk kerasmu menghujam hati
Wahai tuan iblis datanglah kau kemari
Lihatlah kami tak gentar untuk melawan
Meski baja siap menanti dan senjata menghantui
Bagi kami mati adalah waktu
Kematian adalah keniscayaan
Kami muak dengan gelagat kota
Kami muak embel-embel kebohongan
Tiba saatnya nanti
Kami akan memegang kendali
walaupun dengan bambu runcing
Kekuatan sebenarnya adalah tekad bulat
tekad yang sudah lama dihuni sabar
Ada batas dari semua lawas
Kami bangkit dan kami lawan
Tuan iblis, tunggu kami, tuan jangan takut!
Rasakan dera dan kecewa kami
Belenggu kami adalah tameng untuk menghunus jiwa iblis
Kami berada diambang pintu
Kami tinggal menunggu waktu
No comments
Post a Comment