Radiasi budaya 1


Perubahan sosial dalam suatu masyarakat tidak hanya terjadi bergitu saja tanpa adanya perantara/penghubung keadaan sosial satu dengan yang lain-nya. Adanya kontak budaya barat dan timur tidak bisa terhindarkan dizaman globalisasi, hal ini akan menyebabkan terjadinya benturan-benturan yang menyebabkan masuknya pengaruh kebudayaan barat ke dalam tatanan hidup kita. Namun kenapa hanya pada pihak yang berkuasalah yang banyak mempengaruhi tatanan kehidupan kita? salah satu jawabannya mungkin terletak pada peran media yang tidak pernah lelah menggombar-gambirkan apa yang mereka yakini bisa menjadi pasar untuk keuntungannya. Saya mengamati dari pola-pola tersebut nampak ada kecenderungan 'saling mengisi' untuk memporelah hal tersebut.

Pertama mereka mengenalkan dulu konsep yang akan mereka tunjukan lalu yang kedua adalah dengan menggunakan media sebagai penyempurna pengenalan pada masyarakat yang tidak terjamah keberadaannya. Sebagai contoh mari kita menilik pada perkembangan musik barat yang telah mengalami beberapa perubahan dari dekade 80-90an. kita mungkin masih mengingat benar dengan yang namanya Nirvana, salah satu band papan atas luar negeri yang tidak pernah dilupakan sampai sekarang karena sang vokalis mempunyai citra dan pencitraan yang tinggi. (Saya juga mengidolakan dia lho)

Yang saya tangkap dari perkembangan musik barat bukanlah terjadi karena sesuai zaman akan tetapi terletak pada pasar dan kebutuhan massa. Artinya ada pihak lain dibelakang layar Nirvana yang mempunyai maksud tersendiri dengan menggunakan konsep nirvana sebagai komoditi mereka. Adanya penguasa dari pihak tertentu yang memanfaatkan nirvana untuk komoditas tertentu. Geliat mereka (orang-orang yang mengetahui pasar) pasti akan mendewakan mereka sebagai tumbal keuntungannya, oleh karena itu nama nirvana dulu menjadi band terkenal seantero dunia. Ditambah media juga mempunyai perannya tersendiri untuk mendapatkan komoditinya, peran media akan sangat menjadi sentral karena merekalah yang mengenalkan konsep nirvana dan keanehannya pada dunia secara keseluruhan, bayangkan saja kalau tidak adanya media-media pada saat itu, mungkin di negeri kita masih mendegarkan lagu lawas seperti koes plus.

Hal diatas merupakan sebuah contoh bagaimana penguasa menjalankan ideologinya dan mengorbankan barang yang menjadi komoditinya. Kembali pada perubahan sosial yang menjadi fokus penting catatan singkat ini, saya harus tekankan bahwa yang menjadi inti permasalahan dari perubahan sosial adalah benturan budaya satu dengan budaya lain, akan tetapi sekarang ini hanya budaya dominan lah yang mempunyai peran nyata untuk mempengaruhi budaya lain-nya. Kita tahu globalisasi sekarang ini semakin merajalela saja, perkembangan tekhnologi dan media yang meningkat sangat berperan penting dalam suksesi kontak budaya antara satu dan yang lainnya. dalam hal ini baratlah yang memegang kendali arti penting globalisasi. Contoh kecil saya paparkan dengan semakin banyaknya istilah-istilah bahasa inggris yang masuk ke dalam bahasa kita, begitu pula dengan budaya yang dikenalkan oleh barat. Bayangkan kalau tidak ada kontak budaya dengan barat mungkin kita tidak akan melihat wanita-wanita yang mengenakan celana jeans pendek sekali, pria-pria yang memakai anting, berambut cepak dan menggunakan lem disamping jalan?

Pertanyaan yang harus dijawabkah hal tersebut, ia tentu harus dijawab. karena kalau hal tersebut dibiarkan begitu saja mungkin budaya atau kehidupan sosial yang ada diIndonesia mungkin bisa digantikan perannya oleh masuknya budaya-budaya baru yang dikenalkan oleh orang barat. kalau begitu memang betul wacana yang saya dapatkan bahwa globalisasi identik dengan pluralisme dalam segala hal. 

Bersambung.