Review Tentang Dunia Sophie


Buku yang sangat populer ini pada akhirnya diterbitkhan dan diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Buku ini sedikit menjelaskan bahwa kita, sebagai seorang manusia, banyak menemukan hal-hal yang berbau filsafat, tentu melalui jalan cerita yang dibalut sedemikian rupa. Dibawah ini adalah sedikit pemaparan penulis terhadap buku Dunia Sophie.

Sophie Amundsen, anak perempuan berumur 14 tahun, adalah seorang yang penuh dengan rasa ingin tahu yang besar. Kehidupan Sophie pada mulanya seperti kebanyakan anak-anak seumurnya, tetapi sebuah surat aneh telah mengubah hidupnya selamanya. Ia tinggal di sebuah rumah di pinggiran kota yang jauh dari mana-mana, yang disebut sebagai Clover Close. Dekat hutan yang sangat terpencil. Di tempat sunyi itulah, Sophie menemukan dunianya sendiri.

Keluarga Sophie tidak seperti keluarga “normal” lainnya. Walau pun ayah dan ibu Sophie masih lengkap, “kumpul keluarga” merupakan ritual yang jarang dirasakan oleh Sophie. Ayahnya seorang kapten kapal tanker minyak yang sepanjang tahun jarang ada di rumah. Sedangkan ibunya seorang wanita karir yang baru pulang ke rumah sore hari. Jelas saja Sophie merasa kesepian.

Pada suatu hari, setelah sepulang sekolah, Sophie menemukan sebuah surat yang ditujukan untuk dirinya. Surat tersebut aneh, karena tampaknya langsung diletakkan di kotak surat tanpa melalui pengantar pos. Di amplopnya tidak terdapat alamat pengirim, hanya nama Sophie dan alamatnya saja yang tertera. Isinya lebih aneh lagi. Hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang “dipikirkan” sebelumnya.

Surat inilah yang merupakan pembuka perjalanan Sophie ke “dunia filsafat”. Dan juga merupakan surat pertama yang akan menyusul surat-surat lainnya. Melalui surat-surat tersebut, Sophie menjadi murid seorang filsuf berumur 50 tahun, bernama Alberto Knox.

Sophie “diajak” bertemu para filsuf Barat yang merupakan pelopor pemikiran filsafat modern saat ini, yang dimulai dari para naturalist, kemudian filsuf-filsuf Athenian seperti Socrates, Plato, Aristoles, Abad Pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Baroque, sampai Renee Descartes (yang disebut sebagai Bapak Filsafat Modern), sang ahli psikoanalisa Sigmund Freud bahkan Jean Paul Sartre.

Di antara surat-surat mengenai filsafat, Sophie juga menemukan surat yang aneh lainnya, yaitu surat yang ditujukan untuk Hilde Moller Knag, namun dikirimkan kepadanya. Siapa itu Hilde? Dan mengapa jalan mereka saling bersilangan? Untuk menjawab misteri ini, mau tidak mau Sophie harus mengikuti pelajaran “filsafat”-nya dengan serius.

Sophie memang bukan anak yang cantik, tapi tidak diragukan lagi, dia anak yang sangat cerdas. Pada akhirnya Sophie harus menghadapi kenyataan bahwa kebenaran yang dia dapatkan lebih kompleks daripada yang dapat dia bayangkan.

Buku ini merupakan bacaan ringan sekaligus berat. Jostein Gaarder membuat “filsafat” jadi lebih mudah dipahami, sehingga dapat dinikmati oleh semua orang. Yang menjadi fokus bukannya cerita tentang Sophie, tetapi justru perjalanan sejarah filsafat itu sendiri.
Dulu saya pernah baca novel yang tampaknya “terinspirasi” dengan cerita ini which is: Supernova—Ksatria, Puteri dan Bintang Jatuh. Saya nyesel baru membaca buku ini sekarang, soalnya, kalo sejak dulu baca, SKPBJ karya Dee, pasti lebih mudah dipahami. Idenya sih tentang, dunia di dalam dunia. Bayangin aja, kita hidup dalam “dunia kaca” yang khusus diadakan untuk “ditonton” orang yang berada di luar kaca tersebut. Dengan kata lain, keberadaan kita ditulis oleh “seseorang” yang saat ini mungkin sedang “menulis” tentang kita “di atas sana.”

Bingung?

Menata ulang pengetahuan kita, memulai lagi semuanya dari nol, mungkin akan sedikit membantu kita memahami isi buku ini. Sekali lagi, tidak hanya Sophie, tapi kita pun ternyata dihadapkan pada kenyataan bahwa kebenaran tidak sesederhana yang kita bayangkan sebelumnya.

well, menurut kalian gimana ? apa kalian mendapat pencerahan dalam ilmu filsafat setelah membaca buku ini ?

Sisi Jeleknya:

Mengapa aku berani menulis sisi jeleknya ?memutar kembali ingatan kita tentang sejarah peradaban islam di spanyol yang disebut juga disebut masa kemegahan dan kegemilangan umat islam, dimana banyak para ilmuwan-ilmuwan/para filosof yang bermunculan. pada zaman ini kaum kristiani sedikit mendominasi. singkat cerita setelah perang salib para filosof kristen bermunculan dan kono katanya mereka juga menterjemahkan buku-buku hasil ciptaan para filosof islam.
karena para filosof yang diceritakan dalam buku dunia sophie kebanyakan dari filosof barat/filosof kristen.

Sisi Bagusnya:

Kita bisa mengenal apa filsafat itu dengan mudah?sejarahnya dan bagaimana filsafat itu berkembang.

semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.