Harmoni 2010


Seorang anak terlihat murung
Dengan keadaanya dia merenung
Ditepi jurang itu dia menatap seluruh kota
Hingar suara era peradaban dan redup suara hati jiwa

Hingga berakhirnya hari-hari silam
Anak itu masih bernyanyi menemani malam demi sesuap makan
Dalam hatinya ter-patri untuk membuka lembaran baru
Lalu berkata `Dengan keadaan-ku yang seperti ini, tidak lantaas untuk-ku menyerah untuk terbang menyentuh langit

`Sementara itu

Tidak jauh dari pelataran rumah, aku berandai
Terbentang luas hijau-hijau berbaris
Seraya bernari, berdendang dengan harmoni
Tanpa asap dan tanpa bising

Beberapa saat kemudian, aku memohon
`Tolong tuliskan kembali tinta awal kehidupan kita`
Dimana suara gemercik air menyambut pagi, lantunan burung gorejra bernyanyi
Angin sepoi-sepoi dan hijau-hijau pun bergoyang

Aku sendiri duduk diatas bambu rumahku
Aku mengiringi pagi dengan bambu yang berbunyi mengikuti burung bernyanyi merdu
Aku sendiri menatap ciptamu
Aku hanya ingin dunia seperti harmoni irama bambu