Harimau Sumatera dan Manusia


Cintailah harmoni alam dengan hukum alam, yakinlah suatu keharmonisan ada pada suatu tempat yang didambakan, kedamaian alam dengan keharmonian makhluk hidupnya.

Sekilas tampak ada kengerian dan ketidak puasan atas apa yang terjadi pada stabilitas kelangsungan makhluk hidup dalam kata pengantar diatas. Kegelisahan yang sudah cukup lama dipendam namu baru sekarang dikeluarkan dituangkan kedalam tulisan. Yang akan dibicarakan didalam tulisan ini sekedar apa yang telah terjadi dan akan terjadi dan yang sedang terjadi sekarang. Dalam tulisan ini aku akan mencoba sedikit mengurai tentang ekosistem hewan predator tertinggi didaratan yaitu harimau sumatera.

Terdapat tiga subspesies harimau yang bisa kita temukan di Indonesia yakni: Harimau Jawa, Harimau Bali dan Harimau Sumatera. Dua dari spesies tersebut dikatakan sudah punah dari peradaban akibat perluasan kawasan geografi yang dilakukan manusia dan pemburuan yang meningkat dan satu spesies yang masih bisa kita lihat adalah harimau sumatera.

Keberadaan Harimau sumatera masih bisa kita temukan dikawasan sumatera di Indonesia, meski ada beberapa harimau yang hidup di penangkaran taman safari dibogor akan tetapi habitat asli mereka adalah dihutan yang ada disumatera. Hidup dialam liar memang menjadi rumah sejati para harimau, karena mereka adalah penguasa alam liar yang hidup dialam liar.

Namun seiring berjalannya waktu rumah mereka sedikit demi sedikit dikikis oleh perluasan-perluasan kawasan industri yang tidak bertanggung jawab secara hukum alam. Penebangan pohon yang semakin meningkat dan hampir meratakan hutan-hutan disumatera telah membuat harimau sedih. Mungkin kita tidak pernah bisa merasakan kesedihan hewan tersebut tapi dengan kepekaan yang besar terhadap alam dan lingkungan hidup mungkin kita akan sedikit merasakan kesedihan mereka.

Manusia seharusnya menyadari bahwa hal diatas sangat berpengaruh sekali terhadap mental yang didapat dari hewan tersebut, seharusnya hukum alam diterapkan untuk memadu harmoni dengan manusia. sekarang ini tidak ada harmoni yang bisa ditemukan disumatera khususnya ditempat-tempat yang seharusnya menjadi rumah bagi para raja hutan, korban-korban pembunuhan harimau yang meningkat sampai pada 9 orang mulai menjadi momok menakutkan warga setempat khususnya warga yang dekat dengan rumah raja tersebut.

Tidak sedikit dari korban yang mati adalah para pekerja ilegal logging yang sedang asik mengerus halaman rumah sang raja. seperti dikutip dari ian kosasih (WWF Indonesia) "Masuknya manusia ke habitat harimau menciptakan situasi krisis dan meripakan ancaman," kata Direktur WWF, Ian Kosasih. Pemerintah, tambah dia, harus tegas menghentikan pengrusakan hutan, baik oleh perorangan maupun koorporat. "Untuk melindungi hewan sekaligus membuat masyarakat aman," tambah dia.

Disisi lain memang aku tidak bisa mengenyampingkan kebutuhan hidup para penebang kayu, akan tetapi yang aku sangat sayangkan adalah pihak-pihak/orang dibalik semua itu yang tidak bertanggung jawab terhadap perusakan alam. Dalam hal ini seharusnya pemerintah harus benar-benar menangani kasus penebangan pohon ilegal dengan serius. yah lagi-lagi yang terlihat hanya bias semata. yang kaya akan tetap menjadi kaya dan yang menebang akan selalu jadi penebang dengan segala resiko.

Bila aku sebutkan bahwa yang menjadi korban disini adalah para harimau sumatera, yang telah dirampas rumah-rumahnya oleh para politisi yang tidak bertanggung jawab, oleh karena itu jangan salahkan bila harimau-harimau marah dengan keberadaan manusia, itu tadi karena manusia telah lebih jauh masuk kedalam habitat harimau sumatera.

Penderitaan harimau tidak sampai disana, sekarang ini keberlangsungan hidup harimau sumatera terancam oleh pengrusakan rumah mereka dan pemburuan terhadap mereka. Hati mengkerut tajam ingin melantangkan kesedihan namun apa daya semua itu telah terjadi.
Sudah banyak dari harimau sumatera yang berjatuhan gugur melawan manusia. Harimau mungkin mampu beradaptasi dengan iklim alam yang kejam tapi mereka tidak bisa beradaptasi dengan kekejaman manusia.

Oleh sebab itu Harimau sumatera saat ini termasuk hewan yang kritis yang hampir punah dibunuh karena keserakahan manusia. apakah kita ingin harimau sumatera mempunyai nasib sama dengan harimau bali dan jawa yang telah punah jauh sebelum harimau sumatera. Seharusnya kita berkaca pada pengalaman yang terjadi pada harimau yang telah punah, seperti yang sudah dibahas tadi bahwa pemerintah seharusnya turun langsung untuk menangani kasus ini.

Angin segar datang dari pemerhati binatang yang kita kenal dengan sebutan WWF (world wild life) karena dengan keberadaan mereka sangat membantu kehidupan harimau sumatera. Sepak terjang WWF dimulai dari membuat penakaran yang mempunyai sistem perkembang biakan, mencatat habitat yang masih ada dihutan dan memberikan pengenalan terhadap prilaku hewan tersebut terhadap warga.

Akan tetapi jaminan keselamatan harimau sumatera tetap ada dihutan itu sendiri, karena tidak adanya pengendalian yang mengkontrol hutan yang sangat luas membuat para harimau masih bisa belum dikatakan sudah terhindar dari kaki tangan manusia. buktinya satu harimau yang telah diberi pelacak GPS oleh WWF telah meninggal terkena jebakan yang dibuat oleh manusia dihutan yang tak berpenghuni.

Dengan adanya perkembang biakan pada hewan ini mungkin akan sedikit membantu ekosistem perkembangan harimau sumatera. Meski hidup dalam penangkaran yang terkurung para harimau seengganya bisa merasa lega dan terhindar oleh kekejaman manusia iblis. Para pencinta alam dan makhluk hidup berharap pemerintah memberikan solusi terhadap masalah ini, masalah yang akan selalu terus mereka hadapi untuk menjaga keberlangsungan harimau sumatera terakhir.