Menikmati Senja Turun Di Santolo

Indonesia merupakan Negara yang besar, Negara yang terdiri dari beberapa kepulauan yang berjajar dari sabang sampai merauke, hal itulah yang membuat Indonesia dikenal juga dengan sebutan Negara seribu pulau. Selain dengan kekayaan alam yang luar biasa indahnya Negara Indonesia juga mempunyai beragam budaya yang masih terjaga sampai sekarang kelestariannya. Kita yang merupakan pewaris dari warisan negeri ini harus senantiasa untuk membantu melestarikan dan mengenalkan keindahan Indonesia. Salah satunya mungkin dengan mengenalkan keunikan atau keindahan yang ada didaerah masing-masing. Dan salah satu keindahan yang akan saya tuliskan disini adalah salah satu tempat yang menghiasi Negara kita di perairan selatan Garut yaitu Pantai Santolo.


Pantai Santolo merupakan pantai yang terletak di selatan Garut kota, tepatnya di pameumpeuk, dengan lokasinya yang lumayan jauh, perjalanan ke sana memakan waktu 4 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua alias motor. Selama dalam perjalanan kita tak usah khawatir akan kondisi perjalanan karena kita akan disuguhkan beberapa keindahan alam lain-nya seperti perkebunan teh, gunung yang hijau, bukit yang berjajar dan angin yang sepoi-sepoi akan membuat perjalan anda semakin mengasyikan, tapi kita harus hati-hati jangan sampai mengantuk selama dalam perjalanan karena jurang akan senantiasa menantimu dikedua samping jalan. Oleh karena itu kalau memang diri kita merasa kelelahan dan merasa ngantuk maka berhentilah sebentar untuk istirahat.

Keindahan Pantai Santolo dengan pasir putihnya yang bersih dan alami membuat mata tak bisa berpaling dan bertasbih akan hasil cipta-Nya. Betapa indahnya dunia ini dengan hamparan biru laut dibawah biru langit, spontan ingin rasanya tinggal beberapa lamanya disini. Untuk lebih memantapkan suasana, disana juga disediakan penginapan yang sangat cocok untuk menghabiskan waktu dimalam hari, lumayan loh menghabiskan malam dengan iringan dan desiran ombak kecil berserta bulan yang terlihat jelas oleh kedua mata. Hal tersebut sangat memanjakan diri kita untuk menghabiskan malam hari di Pantai Santolo. Biaya penginapan disana masih terhitung tidak mahal, cukup dengan 40-50 ribu perhari untuk penginapan yang berada disamping pantai dan 100 ribu perhari untuk penginapan yang besar dan lumayan jauh dari pantai.


Mengawali pagi di Pantai Santolo tidak akan terlepas dari
riuhnya para nelayan-nelayan yang hendak pulang dari pelayaran di malam hari, mereka pulang dengan membawa rezeki untuk keluarganya, namun apa yang dicari oleh para nelayan ternyata membawa rezeki bagi semuanya mulai dari pedagang di pasar ikan, orang-orang yang membeli ikan buat keluarganya. Ada siklus keseharian yang senantiasa berjalan di Pantai Santolo.


Nah di Pantai Santolo juga terdapat satu tempat yang mungkin kalian sudah mengetahui namanya, tempat tersebut dikenal juga dengan nama Cilautereun. Mungkin teman yang belum mengenal nama ini akan kebingungan dengan istilah Cilautereun. Cilautereun berada tidak jauh dari tetanggnya Pantai Santolo, hanya dengan dua menit saja kita bisa menginjakan kaki di sana. Asal mula nama Cilautereun berasal dari Ci yang berarti air dan Laut yang berarti laut dan yang terakhir adalah ereun yang berarti berhenti. Kalau disatuin akan mempunyai arti air laut yang berhenti, loh koq berhenti? Jawabannya terletak pada Benteng yang dibuat oleh orang belanda pada waktu dulu, benteng tersebut membelah air laut menjadi dua bagian sehingga pantai yang ada di Cilautereun Nampak tenang dan bisa dipakai berenang. Syukur tuhan mengasih rihlah untuk menikmati alam-Mu yang begitu menakjubkan.


Untuk menutupi serangkaian perjalanan akhir pekan di Pantai Santolo mungkin bisa dihabiskan dengan membeli cinderamata khusus asli Pantai santolo, baik itu baju pantai, kalung dan sebagainya tapi kalau aku biasanya membeli lobster yang tersedia diwarung-warung terdekat dengan Pantai Santolo.

Nah akhirnya waktu pun berjalan dengan cepatnya, rasanya baru kemarin sore aku tiba di Pantai Santolo dan sekarang sudah sore lagi. Nampaknya rasa takjub dan senang membuatku merasakan mensykuri liburan pekan ini di Pantai santolo, selepas senja turun di Pantai Santolo hari ini aku akan kembali ke Bandung dengan membawa sepenggal cerita yang mungkin akan berlabuh dalam sebuah tulisan.