LABELS

Agama (14) Analisis (31) Filsafat (18) Kajian budaya (34) Medieval Indo (7) My opinion (16) Puisi (35) Sastra (50) sejarah (34)

ARCHIVE

Mengenal Koca Mimar Sinan: Rindu Dibalik Karyanya

Sinan Koca
Bumi dan manusia sebagai penghuni yang mampu menciptakan peradaban yang begitu aduhai memang benar-benar kita temui. Meski kemewahan yang aduhai tersebut tidak berupa kejadian ketika kita berada melainkan dengan melalui artefak kuno, bangunan yang megah bahkan ukiran-ukiran digunung. Kesuksesan manusia didalam zamannya mereka berada tidak boleh kita lepaskan dengan rezeki yang diberikan penguasa manusia, yaitu Allah Maha Mulia. 

Seyogyanya kita sebagai ciptaannya haruslah selalu mensyukuri nikmat indah yang diberikan oleh Allah Maha Mulia. Sehingga pemberian diduniawi menjadi sangat bermakna dan diridhai oleh Allah Maha Mulia.Sejarah mencatat bahwa diseantero bumi ini banyak melahirkan peradaban-peradaban yang sungguh bila dipikirkan sekarang sangat sulit menebak bagaimana semua itu bisa dibuat sebegitu aduhainya. 

Kita tengok ke peradaban mesir dizaman fir'aun. Dimana kita bisa menyaksikan beberapa artefak kuno, kuburan yang mewah, piramida yang menjunjung tinggi menenggadah kelangit, patung-patung para raja mesir yang sangat besar terbuat dari emas dan beberapa harta yang disimpan bersama mayatnya.Masih banyak sekali sisa-sisa peradaban yang tidak disebutkan didalam tulisan ini semisal borobudur, tembok besar, istana megah dan lain-lain. Namun yang paling bisa kita rasakan saat ini adalah rasa takjub kita pada manusia dengan seizin Allah Maha Mulia mampu menelurkan buah-buah penting sari sejarah untuk masa depan. 

Oleh karena itu sudah sepantasnya kita harus bersyukur kepada Allah Maha Mulia pemberi limpahan rezeki didunia. Dari sejarah tersebut kita bisa menebak bahwa sejak zaman dahulu kala seni-seni yang begitu mempesona sudah hadir nampak pada mata kita sekarang. Pena sejarah terukir dibeberapa negara yang mempunyai bangunan-bangunan yang begitu megah dan aduhai sekali. 

Hal itu memberikan sebuah pertanyaan yang akan membuat kita kepayang, kebelinger untuk merenungkan bagaimana piramida, patung spinks, gereja dengan ukiran hebat, mesjid dengan indahnya dibuat?Bagaimana arsitektur-arsiktektur mampu berpikir jauh menembus peradaban yang sebegitu panjangnya untuk karya yang akan dibuatnya menjadi suatu keharusan mungkin dizaman dahulu. 

Apapun itu saya tidak tahu dengan benar, namun saya berpendapat bahwa arsitektur-arsitektur pada zaman dahulu mungkin ingin mengenalkan kepada generasi selanjutnya bahwa ia telah menorehkan sebagian sejarah untuk masa yang akan datang.Seperti yang akan saya bahas dan kenalkan kepada teman-teman disini seorang arsitektur yang paling mulia dan paling pandai akan keselarasan bangunan-bangunan yang ia buat atau karya-karya yang ia torehkan. 

Arsitektur ini telah menelurkan beberapa ukiran sejarah yang masih berdiri kokoh sampai sekarang. Dia adalah Kocha Mimar Sinan. 

Rindu Kedamaian Ilahi 

Saya adalah salah seorang dari makhluk Allah Maha Mulia yang sangat ingin berkunjung ke tanah Turki yang mempunyai tinta panjang dari suatu peradaban yang besar. Yang membuat denyut jantung seakan tak mau diajak kompromi, rasa keinginan menggebu merasuki pikiranku untuk selalu ingin terbang kesana, meski hanya untuk foto-foto bersama dengan karya yang aduhai. Begitulah rindu kedamaian ilahi yang santer menjadi sebuah judul diatas bukan tidak lain adalah sebuah rindu yang berawal dari rasa persaudaraanku dengan Koca Mimar Sinan sebagai seorang yang berada satu akidah sama yaitu Islam. Koca Mimar Sinan terlahir pada kisaran tahun 1489/1490 dan wafat pada July 17, 1588. 

Dia hidup pada waktu Sultan Sulaiman berkuasa (Turki Utsmani). Masa kecilnya ia habiskan disekolah khusus untuk keterampilan yang akhirnya akan membuat dasar-dasar penting didalam diri Sinan. Di umur 22 tahun Koca Mimar Sinan direkrut oleh Janissary (Semacam Militer pada waktu dulu). Pada masa-masa bergabung dengan Janissary itulah Kocha Mimar Sinan diberkahi oleh Allah Maha Mulia dengan berbagai pemandangan-pemandangan yang aduhai sekali indahnya. Tak salahlah bila suatu hari Koca Mimar Sinan pernah berucap: “I saw the monuments, the great ancient remains. 

From every ruin I learned, from every building I absorbed something.”(Dalam Perjalanan yang panjang itu, saya banyak menemukan monumen-monumen, sisa-sisa dari peradaban yang begitu mewah. Dan dari setiap detail itulah saya banyak mempelajari)

Kepandaian Sinan dalam bidang seni arsitektur memang begitu luar biasa, karena kepandaiannya itu juga suatu hari Sinan diberi penghargaan dan diangkat oleh Sultan Sulaiman menjadi kepala kantor arsitektur dikerajaan. Penghargaan yang diberikan oleh sang Sultan tidak lantas membuat ia menjadi sombong, malahan sebaliknya dia semakin merasakan apa yang telah diberikan Allah Maha Mulia berupa rezeki yang sungguh luar biasa. 

Malahan ditangan Sinan pula banyak menelurkan senjata-senjat mutakhir baru yang belum pernah dibuat pada zaman itu.Suatu prestise bagi Sinan yang benar-benar mempuni apa yang ia tekuni dan apa yang ia pelajari. Dan memang pantaslah Sinan harus mendapatkan penghormatan tersebut. Apalagi ketika sejarah mencatat bahwa sepeninggalnya Koca Mimar Sinan, terdapat beratus-ratus karya monumental yang ditorehkan atas nama Koca Mimar Sinan di tanah Turki dan diluar Turki.  

Karya-karya yang dibuat oleh Mimar Sinan mencapat 460+ karya yang meliputi beberapa bagian bangunan yang berbeda-beda:Diantaranya adalah 84 Mesjid Besar.Diantaranya adalah 51 Mesjid KecilDiantaranya adalah 57 Madrasah (Sekolah Agama Islam)Diantaranya adalah 7 Sekolah Khusus Quran (DarulQuraa)

Diantaranya adalah 22 makamDiantaranya adalah 20 caravanseraiDiantaranya adalah 42 Pemandian UmumDiantaranya adalah 17 dapur umumDiantaranya adalah 8 jembatanDiantaranya adalah 8 gudang penyimpananDiantaranya adalah 6 pengatur airDiantaranya adalah 3 rumah sakitSungguh luar biasa bagaimana Koca Mimar Sinan menorehkan karya yang begitu banyak dan sampai sekarang masih terjaga meski sebagian. Saya pribadi sangat tertarik dengan arsitektur Sinan yang berupa Mesjid (Baitullah). Sungguh benar dan mungkin perasaan semua orang bilamana dimanapun kita berada ketika mendengar seruan shalat, yang terbesit dalam hati adalah berkumpul dengan orang-orang sesama muslim didalam rumah Allah Maha Mulia yang memberkati, saling berjabat tangan atas dasar silaturahmi.

Telah kita dapati sekarang seorang muslim, sang maestro dibidang arsitektur, yang mempunyai penghargaan tinggi sekelas michaelangelo, yang sangat sederhana dan mencurahkan semua ciptanya untuk Allah Maha Mulia. Dia mencipta bukan karena keadaan yang memaksa sebagaimana dulu raja-raja fir'aun memerintahkan rakyatnya dengan keji untuk membangun sebuah bangunan yang membutuhkan berjuta keringat. Sinan mencipta karya dalam damai atas syukurnya pada Ilahi Rabbi.

Bersyukur, Berharap dan Berdoa

Betapa kita harus menghargai buah karya seni yang telah ditorehkan Koca Mimar Sinan dibumi ini. Terlebih kita juga harus tahu bahwa kita bukan hanya menorehkan rasa bangga kepada manusia tapi sejatinya semuanya itu haruslah didasarkan rasa bersyukur langsung kepada penguasa manusia itu sendiri yaitu Allah Maha Mulia. Allah Menghiasa dunia dengan orang-orang yang mulia semisal Sinan. 

Terbesit dalam hati saya suatu saat nanti saya ingin menginjakan kaki ditanah Turki. Tanah yang memiliki sejuta pesona pandang mata, tempat sejarah indah terukir dan masih berupa sekarang. Walaupun jua saya tak mampu untuk mencapainya, cukuplah berupa doa kupanjatkan untuk Koca Mimar Sinan, semoga karya-karyanya khususnya mesjid menjadi suatu pemersatu keindahan yang pernah bernaung ditanah Turki.Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman sekalian, syukur terhadap Allah Maha Mulia atas segala limpahan dan karunianya kepada ummat Manusia didunia.

No comments

Post a Comment