Responsive Ad Slot

Latest

latest

Jalan Terjal Kehidupan; Manusia dan Iblis

Manusia bisa bebas berkehendak untuk melakukan apapun itu. Karena manusia adalah bebas dari keterikatan setelah lawasnya kedunia telah bertemu. Namun apakah benar tidak adanya suatu pengikat dari kehendak bebas manusia selama hidupnya? Jawabnya adalah bermacam-macam problema yang akan ditemui hanya karena membicarakan manusia dalam lingkup kehidupan duniawi dan menanyakan apakah kehendak kamu untuk hidup didunia ini?
Manusia bisa bebas berkehendak untuk melakukan apapun itu. Karena manusia adalah bebas dari keterikatan setelah lawasnya kedunia telah bertemu. Namun apakah benar tidak adanya suatu pengikat dari kehendak bebas manusia selama hidupnya? Jawabnya adalah bermacam-macam problema yang akan ditemui hanya karena membicarakan manusia dalam lingkup kehidupan duniawi dan menanyakan apakah kehendak kamu untuk hidup didunia ini?

Banyak orang yang dengan keangkuhannya menyatakan bahwa there’s no such a eternal thing everywhere, anytime. Mereka yang berkehendak seperti itu adalah mereka yang bermain gembira menikmati hidup tanpa adanya suatu keterikatan yang akan terputus dikelak hari. Kelak perasaan dasar dari kesenangan mereka adalah bagaimana ia berbuat sekehendak diri pribadi manusia masing-masing.

Bagaimanakah mereka memikirkan tentang penciptanya? Adalah pertanyaan balik yang ingin saya lontarkan kepada anda, apakah Tuhan masih berada dalam pikiran mereka? Apakah Tuhan membiarkan mereka hidup yang berkebebasan sementara bagi mereka?

Jawaban dari setiap pertanyaan yang tak perlu ini seharusnya tidak bisa dipakai untuk menjawab probelamtika hidup manusia. Karena manusia adalah lemah untuk mengetahui bahkan mengakui bahwa bahkan mereka bernafas adalah pemberian Tuhan. Tuhan menyelamatkan manusia tidak mesti secara langsung, melainkan bisa memlalui proses yang lama, yang bisa disematkan pada kejadian-kejadian, baik yang lalu – sebagai pelajaran – maupun yang sekarang – belajar dari kisah -.

Agama, disatu sisi adalah jawaban yang paling indah untuk menjadi sebuah pondasi untuk kehidupan harmoni yang loh jinawi. Karena semua agama didunia ini mengajarkan kita kepada kebaikan-kebaikan untuk dibalas kelak dihari yang dijanjikan Tuhan. Kenapa ada kebaikan? Karena semenjak Tuhan menurunkan Manusia pertama ke dunia maka disana pula terdapat suatu binary eternal iblis turun kedunia menebar kebencian yang sangat terhadap manusia.

Agama hanya sebuah nama apabila manusia tidak serta merta melakukan dan mengaplikasikan ikhtisar penting apa yang menjadi esensi penting dalam Agama. Agama adalah sebuah jalan yang harus ditelusuri bagi musafir manusia dalam hidupnya. Karena utusan-utusan Tuhan yang telah wafat – Semoga salam berkah atas rahmat kepada mereka – mengajarkan kepada kita bagaimana kita seharusnya hidup didunia.

Dengan meyakini bahwa suatu hari kita akan mati dan dihidupkan kembali maka kita akan lebih waspada dalam menjalani hidup yang sebentar ini. Meyakini Adanya sang pencipta dari kesempurnaan keindahan yang bisa dilihat elok oleh mata membuat kita takjub bagaimana esensi dari kesempurnaan yang sejati? Meyakininya kita tidak harus ragu untuk itu, karena sifat ragu akan membawa kita pada satu tingkatan ragu berikutnya, adalah fakta dan keilmiahan yang bisa memanjakan mata untuk percaya, dan yang lain sesudahnya.

Agama adalah suatu jalan yang bisa menyelamatkan kehidupan manusia, karena manusia hidup bukanlah untuk hidup sahaja. Dunia adalah tempat dimana kau bisa terperosok pada angkara murka Tuhan, karena banyak pengikut iblis yang tak rela bila manusia mampu selamat dalam cengkramannya. Alhasil manusialah yang harus mampu mewanti-wanti diri untuk menyelamatkan tipu daya muslihat bumi. Kendaraan yang sangat harmoni untuk didakinya adalah dengan meyakini ajaran dari Agama, maka keselamatan ada padamu.

Akhir-akhir ini kita sering dihebohkan dengan kelakuan para pejabat tinggi. Hal yang paling tabu yang seharusnya tidak boleh terjadi di sini, di Indonesia. Sekarang sudah menjadi sesuatu yang tidak lagi lazim. Negara kita ini dibangun oleh darah-darah manusia beragama bung!! Pancasila saja menegaskan bahwa kita adalah makhluk yang percaya kepada Tuhan. Tapi kenapa masih banyak orang yang berbuat seolah mereka tidak berTuhan, berbuat zina.

Sudah saya katakan tadi bahwa agama adalah hanya sebuah nasihat saja, nasihat yang ampuh kalau bisa diaplikasikan dengan harmoni dan sejalan. Tanpa adanya suatu penegasan dari sikap maka yang ada hanya Agama akan menjadi penghalang bagi mereka yang memuja kesenangan!! Tuan bila ada Muslim yang berbuat zina bukan pada waktunya maka tuan tidak boleh menuduh semua orang yang agama islam adalah seperti itu, kristen pun sama. Maka yang ada dan harus kita sadari bahwa manusialah yang bodoh yang tak ingin kebebasannya menjadi terkungkung.

Banyak dari manusia dan kisah hidupnya yang beragama menjadi manusia yang tak terkontrol, akibat dari jauh jarak dari pengikat yang bisa menyelamatkan mereka. Bila anda bertanya apa jaminannya bila benar agama adalah suatu jalan selamat bagi manusia? Maka jawaban yang bisa saya lontarkan adalah bagaimana ada suatu kisah yang didalamnnya tidak hanya bersemayam bukti bukti melainkan sebuah pembelajaran yang sangat penting untuk kita renungkan. Selain meyakini akan adanya hal yang gaib maka kita harus meyakini bahwa setiak gerak langkah kaki kita didunia, setiap perasaan terkecil kita maka Tuhan adalah sang mengetahui bagi hal yang sekecil itu.

Pejabat tinggi yang korupsi, yang sewenang-wenang terhadap rakyat kecil meskipun dalam ajaran pancasila bersemayam beberapa butir falsafah hidup bangsa yang lohjinawi. Yah itu tadi karena manusia lah yang mempunyai kehendak berbuat semena-mena kalau tidak mempunyai dasar yang kuat untuk dipegang. Maka apabila ada satu agama tercemar oleh karena perbuatan salah satu pengikut, maka jangan menyalahkan semuanya!! Itu namanya menuduh orang menjadi tersangka!!

Tuan, manusia itu pandai karena mereka bisa berpikir dan itu adalah salah satu mengapa manusia itu berbeda dengan hewan yang hanya bisa mengandalkan nafsunya saja. Manusia dengan kepandaiannya mampu berbuat baik bahkan bohong dan bermuka dua. Hal inilah mungkin yang sering kita temui pada orang-orang yang menjabat negeri ini.

Mereka itu kelihatannya baik, dengan penampilan kantoran, wajah yang lugu namun dibelkangnnya adalah mereka iblis yang siap beraksi ketika panggung telah tiada. Manusialah jua yang harus dipersalahkan karena manusia mempunyai pikiran mana membedakan yang baik dan yang buruk. Bila mereka mampu menahan perasaan nafsunya maka mereka tidak akan korupsi, apabila mereka tahu akan dosa yang ditanggungnya maka mereka tidak akan berbuat zinah atau korupsi.

Apalagi ini adalah wakil rakyat yang katanya dipilih masyarakat sebagai orang yang intelektual dapat dipercaya dan mempunyai akhlak mulia. Namun semua itu ternyata bulshit masyarakat tengah ditipu suatu kebaikan dalam topeng iblis. Banyak yang sudah muak melihat tingkah laku sebagian aparatus negara yang kejam dan tak bermoral.

Syndrome apa yang tengah terjadi di Indonesia ini? Apa hal tersebut terjadi pula dinegara lain? Iya jawabannya. Lalu apakah ada indikasi bahwa kelakuan seperti ini adalah akibat dari zaman yang semakin edan? Jawabannya mungkin tidak yah tuan, manusia dicptakan Tuhan juga untuk bertahan karena mereka berpikir, manusia mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk. Manusia bisa memilih untuk hidup seperti bagaimana mereka mau.

Religion will not fade away ever!! Tapi orang yang menganutnya mungkin akan berkurang dari hari ke hari. Karena dunia dengan segala kesenangannya adalah hal yang pasti bisa menipudayakan manusia yang lemah ini. Makanya kalau ada kelakuan yang dipandang tidak sesuai dengan ajaran agama kita maka kitalah jua yang harus bisa memposisikan diri kita dalam masyarakat. Apalagi sekarang peradaban adalah milik mereka yang berbeda keyakinan dengan kita, tapi bila melawannya dengan kekerasan maka hal tersebut akan sulit untuk dicapai karena beberapa alasan. Jalan dakwah yang baik dan benar-benar tulus adalah sesuatu yang diidamkan oleh seluruh manusia.

Manusia sejatinya adalah menginginkan kedamaian yang universal, kedamaian yang tak memandang siapa mereka siapa mereka. Hidup dalam harmoni dan hidup dalam perdamaian adalah keinginan manusia dari dulu, namun dalam dunia ini kita perlu ingat bahwa untuk mencapai kedamaian maka kita harus tahu bahwa didalam kehidupan ini ada 2 perkara penting yang akan selalu berseteru, mereka adalah kebaikan dan kejahatan, neraka dan syurga.

No comments

Post a Comment

Don't Miss
© all rights reserved
made with by templateszoo