Berita mengenai jihad sex sontak menjadi berita yang paling banyak dicari oleh para pengunjung situs portal internasional. Isu jihad sex seperti yang telah banyak diberitakan adalah satu kejadian beruntun yang ketika dirunut dari akar permasalahannya akan menemui satu kejutan diakhir ceritanya.

Hal ini bermula ketika sebagian orang tua yang berada di Tunisia membuat laporan kepada polisi setempat terkait menghilangnya anak-anak perempuan mereka.

Disisi lain ketika banyaknya laporan kehilangan yang dilayangkan kepada polisi, terdapat satu kejadian menggemparkan yang berasal dari Jebel Ech Chaambi, sebuah wilayah barat Tunisia yang berdekatan dengan Al-Jazair.

Kejadian tersebut bermula ketika pihak otoritas diwilayah tersebut menangkap beberapa perempuan yang disinyalir menjadi bagian dari satu istilah "Jihad Sex", dimana perempuan tersebut menempatkan dirinya menjadi teman para militan yang dicap sebagai anggota garis keras.

Kenyataan atau Propaganda

Dalam dunia politik dan kuasa maka istilah kenyataan dan propaganda adalah bias adanya. Karena keduanya bisa sahaja menempati kedua tempat tersebut, dimana yang nyata bisa pula dikatakan propaganda dan propaganda bisa juga menjadi kenyataan.

Disatu sisi isu jihad sex yang sekarang santer ramai dibicarakan menjadi sebuah pukulan telak bagi sebagian ummat muslim. Oleh karena dalam ihwal melingkar peradaban dan ajaran tak pernah ada fatwa seperti itu dalam misal ketika berperang. Bila hal ini benar adanya maka kita pun harus benar menyalahkannya.

Disisi lain kita juga harus mengedepankan asas praduga tak bersalah atas berita ini. Mempertanyakan kembali berita tersebut adalah satu hal bahwa kita memang benar-benar mempunyai satu hikmah besar dari pembelajaran tidak taqlid dalam memilih atau memilah satu kabar, apalagi kabar dari MEDIA.

Isu ini adalah hal klasik yang paling fundamental dalam identitas ummat Islam. Satu aja ada berita yang berkaitan dengan "Sex" maka sebagian orang di dunia, ialah mereka yang selalu mencaplok ajaran Islam dengan pernikahan banyak dan lain-lain, yang tidak suka akan keberadaan kita niscayalah akan tertambah semangatnya untuk terus mengoceh.

Jika sudah begitu adanya maka hal tersebut lebih dekat dengan Propaganda. Dimana ketika kuasa yang tengah beperang melakukan upaya-upaya politiknya untuk mendapatkan suatu padangan besar dari berbagai pihak. Mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkannya asalkan mereka mendapati suatu pendapat sama bagi mereka yang termakan propaganda.

Kemungkinan adanya satu usaha untuk melemahkan lawan lewat propaganda seperti ini memang sangat membuat publik galau, termasuk saya. Kalau sahaja kita termakan isu seperti ini maka kita benci pada salah satu yang dipropagandakan, dan kalau misal kita tidak percaya pada hal tersebut kita harus mempertanyakan dan mencari sebenar-benarnya hal tersebut.

Isu Jihad Sex ini pertama kali terlontar oleh pejabat Tunisia namun dengan cepatnya menjadi pemberitaan internasional. Media dalam hal ini mempunyai andil besar bagi kuasa untuk melebarkan sayap-sayap biasnya. Siapa yang menguasai kuasa setidaknya mempunyai kehendak bebas pula untuk menggiring opini publik kepada apa yang mereka cita-citakan.

Setelah isu ini beredar luas diseluruh media dunia, perhatian pun tertuju kepada perseteruan argumen antara Sunni dan Syiah. Kedua belah pihak, bisa ditemukan dalam website-website yang berbasis kedua tersebut, saling beradu argumen, berserta fakta-faktanya.

Pendapat dan Saran-Saran

Sehubungan dengan isu Jihad Sex ini saya ingin mendengar opini atau komentar teman-teman yang bisa dituliskan di kolom komentar facebook dibawah. Ada bagusnya bila teman-teman menuliskan opini/komentar disertai dengan bebarapa fakta untuk menguatkannya.

Dengan demikian saya akan merasa sangat terbantu untuk mengerti permasalahan isu jihad sex ini. Salam.

Tulis komentar: