The Way: Perjalanan Epic Peziarah Sejak Abad Pertengahan


Film ini sudah lama saya tonton, The way judulnya. Film ini menceritakan satu perjalanan epic para pelancong dari berbagai negara untuk mencapai satu tujuan yg sama yaitu Santiago de Campostela. Kalau yang suka Paulo Coelho pasti tahu bahwa perjalanan ini yakni tentang ziarah. Maka Singkat cerita, ada 4 orang dari berbagai negara yang melakukan perjalanan panjang, 700 km lebih, dari negara Francis ke negara Spanyol melewati berbagai peninggalan arsitektur megah bergaya Ghotic, Neoklasik dan Renessaince.

The Way: Sebuah Warisan Abad Pertengahan

Sebenarnya perjalanan ini adalah sebuah warisan yang datang dari abad pertengahan. Hal itu berawal dari abad ke 10/11an, yang mana orang-orang kristen berziarah ke makam St. James/Yakobus. Bagi kepercayaan masyarakat pada waktu itu, Ia dipercaya sebagai orang yg berjasa menyebarkan agama Kristen di daerah Iberian, Peninsula. Tentu awal perjalanan tidak seperti yang ada saat ini atau seperti yang ada pada film The Way.

Kalau dulu bisa dikatakan perjalanan ziarah tersebut di warnai oleh faktor yang lebih pas dikatakan sebuah rintangan. Pertama berkaitan dengan rutenya itu sendiri yang masih sangat liar dan berbahaya sedangkan yang kedua yakni wilayah Iberian berada dibawah kekuasaan kerajaan Islam.

Di satu sisi kondisi tersebut memang menyulitkan mereka untuk melakukan ziarah, akan tetapi di sisi lain tentu dengan adanya faktor-faktor tersebut semakin menguatkan tekad para peziarah untuk melakukan perjalanan jauh. Ditambah, pada waktu itu juga, ternyata ada kerajaan-kerajaan Kristen yang masih bertahan pada waktu itu sangat mendukung para peziarah untuk melakukan perjalanan ke wilayah Spanyol utara tersebut.

Pihak kerajaan mempunyai intrik lain terkait hal ini. Mereka berpikiran mungkin karena adanya para peziarah yang banyak, maka semakin gencar pula mobilisasi massa yang dilakukan pihak kerajaan untuk menumbuhkan semangat Reconquista. So what is Reconquista?

The Way Saat Ini

Meski terkenal dengan perjalanan spiritual, lambat laun, seiring wktu, ada juga yang melakukan perjalanan ini atas dasar kesehatan, liburan dan lain-lain. Hal ini sangat berbeda dengan fase-fase awal perjalanan. Termasuk yang ada pada film yang berjudul The Way.

Diatas semua itu tentu yang menarik adalah melihat setiap agama mempunyai kultur berziarahnya masing-masing. Agama tersebut mempunyai tujuan dan cara yg berbeda dalam melakukannya.

Terbesit bhwa ada smngat utk merindukan sesuatu yg telah berlalu dan diungkapkan dengan berbagai cara dalam kehidupan keberagamaan kita dan sejatinya kita tidak bisa mengatakan bahwa yang paling benar adalah brziarah pada satu tempat tertentu. Karena bumi dan kehidupannya itu sendiri adalah tempat dimana manusia melakukan perjalanan spiritual, dan merupakan kehendak Allah bhwa kita berbeda, maka sejatinya setiap orang bisa melangkah kemana yang ia inginkan.

Yah termasuk saya yg berencana pergi kesonooooo tap ndak tahu kapan. Doakan saja yah biar penulis bisa melakukan perjalanan tersebut. Tapi sblum ke Camino de Santiago, penulis ingin terlebih dahulu  ke Mekah dulu.