Iklan

Muhammad Zaki Al Aziz
March 03, 2020, March 03, 2020 WIB
Last Updated 2022-10-29T06:16:14Z

Perjalanan Afanasiy Nikitin ke India

Catatan sejarah tentang bumi ini pernah mencatat bahwa terdapat satu periode dalam peradaban manusia yang dikenal dengan istilah age of exploration atau age of discovery. Pada masa tersebut bumi seakan menjadi sebuah arena pertandingan yang diperebutkan oleh bangsa-bangsa dari berbagai belahan bumi. Apalagi setelah ada klaim pembagian wilayah bumi utara dan selatan yang pada waktu itu dibuat oleh orang Spanyol dan Portugis atau kita mengenal momen sejarah tersebut dengan sebutan perjanjian Tordesillas.

Dalam alur sejarah selanjutnya pada mulanya kepentingan mereka dalam mengexplor bumi jauh adalah untuk mencari rempah-rempah atau katakanlah mereka itu mau melakukan jual beli dengan penduduk yang mereka jumpai. Akan tetapi lambat laun kepentingan tersebut nampaknya dijadikan sebuah strategi bagi mereka untuk melancarkan aksinya guna mendominasi kekayaan-kekayaan yang dimiliki oleh wilayah yang didatanginya. Apa yang terjadi di wilayah India dan Indonesia adalah salah satu contoh yang mengalami nasib di datangi sebelum dijajah di bumi sendiri.

Namun yang perlu dicatat bahwa tidak semua penjelajah Eropa, selain orang Portugis, Spanyol dan Inggris, dikatakan seperti demikian. Lain halnya dengan salah seorang penjelajah asal Rusia yang bernama Afanasiy Nikitin.

Sedikit Tentang Afanasiy Nikitin

Afanasiy Nikitin, yang tercatat sebagai orang pertama Eropa (Setelah Conti) yang melakukan perjalanan ke wilayah India dan Asia, adalah seorang saudagar kaya yang berasal dari Tver (saat ini Rusia, Kalinin). Tidak ada catatan atau sumber yang bisa dijadikan referensi mengenai tahun kelahirannya. Hanya saja beberapa sumber cuman menyertakan perihal kematian Afanasiy Nikitin pada tahun 1472.

Hidup sebagai seorang pedagang tentu pengetahuan Nikitin sangat luas. Apalagi dia tumbuh dan besar di sebuah wilayah jalur perdagangan yang sangat ramai dan sudah terkenal saat itu. Tak heran bila satu waktu Nikitin merasa tergiur untuk melakukan perjalanan komersialnya ke wilayah-wilayah yang banyak dibicarakan pada pedagang waktu itu. Ada kemungkinan juga bahwa pada saat itulah informasi mengenai kekayaan bumi di wilayah Asia itu terdengar ke telinga Nikitin.

Ketika beronjak dewasa, maka pada tahun 1446, bersama dengan teman-temannya, Nikitin melakukan perjalanan Epic, berlayar mengarungi tiga lautan yang berbeda. The derbent sea, the sea of khvalyn. The indian ocean, the sea of hindustan. The black sea, the sea of Istanbul. |Nikitin, Afanasiy. The journey beyond three sea. Translated series. hal 1|

Dalam sebuah tulisan yang ditulis oleh Nikitin sendiri, Nikitin mengalami nasib naas sebelum mencapai Selat Ormuz (Hormuz saat ini). Beberapa perbekalan yang ia siapkan untuk beberapa hari kedepan di curi, begitupun dengan salah satu perahunya yang dikatakan tenggelam atau sengaja di tenggelamkan. Hal ini ia alami sebelum mereka tiba di Derbent (daerah Dagestan sekarang). Ada yang mengatakan bahwa sejak saat itu Nikitin tidak melakukan perjalanan dengan mengarungi lautan akan tetapi dengan berjalan kaki sampai akhirnya ia tiba di tanah Persia.

Dari Persia, Nikitin melanjutkan kembali perjalanan, baik melalui darat atau lautan, ke wilayah India. Selama tiga bulan Nikitin tinggal di India, banyak pengalaman baru yang ia dapatkan di sana tapi kesan yang paling ia ingat untuk ditulis, adalah bagaimana Nikitin menggambarkan orang-orang India pada waktu itu. "The people are black and all go about naked" begitulah Nikitin mendeskripsikannya.

Bahkan dalam catatan lainnya, Nikitin menuliskan pengalamannya ketika melihat hal-hal aneh yang ada di India. Seperti ketika ia mengatakan bahwa apa yang ia lihat di Junnar not made by man but created by God. Para peneliti mengatakan bahwa apa yang dilihat oleh Nikitin pada waktu itu adalah Shivneri. Karena dalam penjelasan yang lain Nikitin menuliskan bahwa untuk mencapai puncak keramaiannya saja harus terlebih dahulu melewati beberapa anak tangga.

Hal lain yang menjadi catatan Nikitin adalah adanya sebuah pusat keagamaan di Parvata. Ia menyebutnya Jerusallem in India. Tempat peribadatan yang ada disana hampir sebesar kota kelahirannya, Tver. Para peneliti meyakini bahwa yang dimaksud oleh Nikitin adalah Srisaila temple. Karena sampai sekarang kuil-kuil tersebut masih berdiri megah dan memang tak bisa dibayangkan bagaimana zaman dulu orang-orang membuat bangunan seperti itu?

Acara ritual keagamaan banyak yang diselenggarakan disana. Nikitin banyak melihat hal yang aneh, ketika ada seseorang yang memakai topeng gajah, seseorang memakai topeng monyet (Hanoman) dan lain-lain. hal tersebut tidak ia jumpai di Tver, kota dimana ia berasal.

Jalur Perdagangan dan Peradaban India

Sampai sejauh ini kemungkinan berbagai gambaran tentang kekayaan peradaban India yang di deskripsikan oleh Nikitin termasuk yang paling awal mula. Selain penggambaran yang telah disebutkan diatas, Nikitin juga menginformasikan bagaimana orang India berpakaian, makan, makanannya seperti apa, cara beribadah mereka dan sebagainya.

Selain itu Nikitin menginformasikan kepada para pembaca bahwa terdapat juga kerajaan-kerajaan  Hindu besar yang waktu itu berdiri di India. Meski hampir setengah dari catatan Nikitin menggambarkan tentang India. Tapi perlu dicatat bahwa India bukan merupakan tempat terakhir bagi  perjalanan Nikitin. 

Pada selanjutnya ia mengunjungi Ceylon (Sri langka saat ini) father of Adam (agaknya yang dimaksud dengan father adam adalah jejak kaki Adam) karena sampai saat ini bila kita berkunjung ke Srilangka maka tempat tersebut menjadi destinasi utama. Bisa dikatakan bahwa memang wilayah yang dilalui oleh Nikitin pada abad 14 itu merupakan salah satu jalur perdagangan yang selalu dilalui oleh para penjelajah. 

Selepas Ceylon (Sri langka) Nikitin melanjutkan perjalanan ke tempat yang ia tulis dengan Sabat. Perlu diketahui bahwa bagi beberapa peneliti tempat yang bernama Sabat ini masih menjadi misteri. Akan tetapi baru-baru ini para peneliti meyakini bahwa yang dimaksud dengan Sabat ini adalah Sumatra saat ini. Karena dalam penjelasan Nikitin ditempat ini banyak dijumpai barang-barang seperti Silk, Sandalwood, Pearl. Nikitin menulis bahwa people in Sabat are Indian faith.

Perjalananpun berlanjut ke Pegu dan pada akhirnya ia kembali lagi ketujuan awalnya yakni Ormuz untuk menyebrang kembali ke dataran Rusia.